Berapa Lama Presto Daging Sapi yang Optimal? Ini Jawabannya!

Penggunaan presto untuk melembutkan daging sapi sudah cukup lazim saat ini. Tapi, berapa lama presto daging sapi hingga empuk sesuai dengan tingkat yang diinginkan? 

Daging sapi menjadi menu populer untuk berbagai olahan. Entah untuk rendang, oseng-oseng, dan sejenisnya. 

Namun, demi memperoleh tekstur lembut dan memudahkan ketika dikunyah, ketepatan waktu presto adalah hal yang wajib kamu ketahui. 

Jika waktunya kurang, maka daging sapi akan tetap alot. Sebaliknya, saat kamu terlalu lama merebus daging sapi dengan panci presto, dagingnya akan gampang hancur.

Jadi, sangat penting tahu ukuran presto daging sapi 1 kg berapa menit agar teksturnya tidak terlalu hancur atau tidak terlalu alot. 

Berapa Lama Presto Daging Sapi

Sebenarnya, jangka waktu presto daging sapi masih bergantung pada kualitas presto karena di pasaran terdapat kualitas presto yang berbeda-beda. 

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhinya adalah potongan daging. Biasanya, ukuran daging yang lebih yang lebih kecil memakan waktu yang lebih sedikit pula. 

Namun, untuk ukuran normal, biasanya butuh waktu sekitar 30 – 50 menit. Penggunaannya memang lebih singkat dan tidak perlu teknik-teknik lain. 

Ada sebenarnya teknik seperti 5 – 30 – 7 yang sangat populer. Itu juga metode perebusan, tapi masih tergolong konvensional dan memakan banyak waktu. 

Selain itu, metode 5 – 30 – 7 juga menjadi cara untuk menghemat penggunaan gas karena merebusnya hanya 5 menit saja, membiarkan selama 30 menit, dan kembali merebusnya kurang lebih selama 7 menit lagi. 

Kalau bertanya presto daging ½ kg berapa menit, mungkin lebih singkat daripada presto 1 kilogram. Kamu butuh paling tidak 30 menit saja untuk membuat dagingnya terasa empuk. 

Cara Presto Daging Sapi agar Lebih Empuk

Selain penggunaan presto, ada tips atau cara lain jika kamu mau daging sapi terasa lebih empuk dan tidak terlalu hancur atau terlalu alot. Begini caranya: 

1. Sesuaikan Pemotongan Daging dengan Arah Serat

Pertama, cobalah memotong daging sesuai dengan arah serat agar olahannya lebih empuk. Metode ini menurut beberapa informasi, bisa membuat lebih empuk. 

Sebaliknya, jika kamu memotong ke arah yang berlawanan dengan arah serat, daging sapi jadi lebih susah matang dan teksturnya lebih keras. 

2. Sesuaikan Takaran Air

Memasak memang membutuhkan tingkat presisi yang tinggi agar hasilnya sesuai, termasuk menggunakan takaran air dalam presto untuk daging sapi. 

Merebusnya harus dengan air yang pas, tidak terlalu banyak, tapi tak terlalu sedikit pula. 

Jika terlalu banyak, biasanya air cenderung meluap dan bisa tumpah ketika merebus daging. Kalau terlalu sedikit, maka kematangan yang kamu inginkan tidak bisa didapatkan karena kekurangan air yang menjadi uap bertekanan tinggi. 

3. Tidak Membuka Tutup Panci ketika Presto

Metode presto begitu mengandalkan tingkat tekanan yang tinggi pada panci. Makanya ada mekanisme penutup kedap udara dan pengatur tekanan agar tekniknya bisa memberikan hasil maksimal. 

Saat kamu memanaskannya, panci presto bekerja dengan mekanisme tekanan tinggi. Jika membuka-tutup, maka akan membuat tekanan turun drastis. Efeknya, daging tidak akan matang dengan sempurna. 

Selain itu, tidak membuka-tutup panci juga agar kamu lebih aman ketika memasak. Kalau panci masih bertekanan dan kamu membukanya, maka air panas bisa menyembur keluar dan itu sangat membahayakan. 

4. Kecilkan Api Saat Presto Bunyi

Jika presto sudah bunyi, artinya sudah perlu mengecilkan api. Pasalnya, bunyi tersebut merupakan indikator panci sudah mencapai tekanan maksimal. 

JIka tidak segera mengecilkan api, maka tekanannya bisa terus meningkat dan melewati batas aman. 

Dengan begini, daging sapi yang awalnya alot bisa memiliki tekstur yang empuk dan terasa sempurna. Demi keamanan, kenyamanan, dan hasil presto yang maksimal, dapatkan produk panci presto terbaik di pancipresto.com. Cek produknya sekarang!

Leave a Comment